23/11/11

Tansmigran di Sumbawa Barat Terancam Hidupnya


REPUBLIKA, SUMBAWA-- Warga transmigrasi di Sarana Pemukiman (SP) 3 Desa Talonang Kecamatan Sekongkang Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan minim akses pendidikan dan kesehatan.

Kepala Seksi Penempatan Transmigrasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Sajadah, Kamis mengemukakan, pihaknya sampai saat ini masih sangat mengkhawatirkan layanan kesehatan dan pendidikan bagi warga binaan transmigrasi di kawasa itu.
"Di sana sudah ada UPT Transmigrasi, ada Sekolah Dasar Filial atau binaan Desa. Kondisinya belum memadai, demikian juga fasilitas bangku dan kursi. Anak-nak sekolah tanpa alas kaki. Demikian juga sarana kesahatan, di sana ada Pos kesehatan Pembantu (Postu) namun tidak terisi dan belum beroperasi karena tidak ada dokter, perawat dan bidan," kata Sajadah.
UPT di sana kata Sajadah ditempati lebih dari 200 kepala keluarga. Masing-masing KK mendapat satu unit rumah dengan lahan masing-masing seluas satu hektare. Warga di sana juga sehari-hari bergelut dengan mengola lahan garapan dengan tanaman utama Jagung dan Kedelai.
Sumber pengairan warga transmigrasi ini masih memanfaatkan hujan. Meski masuk dalam katagori daerah tadah hujan, namun karena iklim yang sejuk kawasan ini umumnya subur.
Sebagain warga binaan UPT juga disibukkan dengan beternak kambing dan unggas. Tidak adanya fasilitas kesehatan memadai dikhawatirkan akan semakin memicu mewabahnya malaria.
"Ada postu tapi di Desa Talonang, daerah transmigrasi lama. Jaraknya lebih dari tujuh kilometer. Di sana sulit transportasi, sebagain warga kesulitan mandatangi fasilitas kesehatan. Kami sudah meminta bahkan bersurat ke Bupati untuk menugaskan bidan dan perawat ke sana, namun belum terealisasi," terangnya.
Kawasan Talonang dan sekitarnya terkenal sebagai endemic utama malaria. Tiap tahun beberapa warga transmigrasi meninggal dunia akibat tidak kuasa menahan ganasnya penyakit ini.
sumber:(Republika.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar