12/01/12

Keluhan Tentang Rinjani


Keluhan tentang Rinjani sering di keluarkan oleh pendaki asing yang mendaki gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl itu di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka pada umumnya merasa kurang nyaman karena sampah plastik yang tersebar di seputar Danau Segara Anak, kaldera gunung Rinjani, dimana mereka biasanya beristirahat dan menginap. Selain itu juga dikeluhkan dengan banyaknya anjing yang berkeliaran di kawasan itu.




"Complain paling banyak dari bule - bule adalah soal kebersihan," ujar Mayanto, Petugas Rinjani Trek Center di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara - pintu masuk pendakian dari arah utara.

Menurut Mayanto, volume sampah plastik itu tidak tentu, namun jumlahnya rata - rata 10 karung ( satu karung kapasitasnya 40 kg ). Sampah itu berupa plastik bekas bungkus makanan cepat - saji, selain gelas dan botol wadah minuman air mineral.

Sampah itu dibuang oleh warga lokal yang mengunjungi kawasan itu untuk mandi dan keperluan lainnya di Danau Segara Anak. Untuk membersihkan sampah di Danau Segara Anak umumnya, dilakukan tiap bulan, melibatkan 7 - 10 orang dari para porter, guide dan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Sekali clean up, biayanya Rp 5,5 juta, tutur Mayanto, yang dana pembersihan kawasan itu antara lain disiapkan dari Badan Pembina Treking Rinjani ( Rinjani Treking Manajement Board ). Pembersihan dilakukan dari pintu utara pendakian ( Desa Senaru ) dan timur ( Desa Sembalun ) hingga ke lokasi Danau Segara Anak .

Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani ( TNGR ), Syihabudin, juga mengakui adanya keluhan wisatawan asing itu, juga menyatakan segera membersihkan kawasan itu dari populasi anjing yang kian banyak. Anjing - anjing itu diduga ditinggalkan pemiliknya usai memburu binatang disana .

Keberadaan anjing itu selain mengancam populasi kijang yang kini terus berkurang, juga wujud nyata mengupayakan pelayanan bagi pengunjung. Ini mengingat Gunung Rinjani ramai dikunjungi turis asing seperti Perancis, Inggris, Jerman dan Singapura.

Awal tahun lalu, pendakian Rinjani ditutup karena meningkatnya aktivitas magmatik Gunung Baru ( 2.376 meter ). Sejak April 2011, pendakian dibuka lagi. Dari dua pintu masuk selama April - Juni tercatat 4.260 orang dari dua pintu pendakian. #86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar