03/11/11

Oknum Syafruddin Digerebek di Losmen


Dibela mati-matian, guru Syafruddin SPdi justru mencoreng korpsnya sendiri Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Belum tuntas urusan pemukulan siswa yang sedang diproses Polres Bima Kota, oknum tersebut kembali berulah.
Sekitar pukul 09.00 Wita, Rabu (2/1 1),   oknum Syafruddin  digerebek anggota Polsek RasanaE di kamar sebuah Losmen Putrai di Kota Bima. Oknum guru itu diduga bersama perempuan dalam kamar  bukan muhrim.
Saat  dilakukan penggrebekan, oknum guru Bahasa Arab MTsN Padolo berusaha kabur melalui loteng Losmen , tapi tidak berhasil. Namun Syafruddin berhasil mengelabui dua aparat yang berusaha menangkapanya. Alhasil, hanya Dwi (teman perempuan Syafruddin, Red) yang diamankan dan diperiksa di Polsek RasanaE Barat.
Syafrudin yang ditemui wartawan di rumah Ketua PGRI Kota Bima Drs H Sudirman membantah jika bersama perempuan di kamar Losmen. Saat Polisi datang, mereka berada di luar kamar. ‘’Saya dijebak, karena ada kepentingan terkait kasus sebelumnya,’’ katanya.
Menurutnya, dia masuk ke Losmen Putra Sari bersama ceweknya untuk mengamankan diri, karena dikejar oleh keluarga Syahbudin dari terminal Dara. Ceritanya, Syafrudin dan ceweknya dari Ama Hami, ketika lewat Terminal Dara, dicegat  beberapa orang keluarga Syahbudin. ‘’Orang-orang itu meminta agar kasus saya dengan Syahbudin diselesaikan secara kekeluargaan,’’ terangnya.
Merasa tidak aman, Syafrudin mengaku kabur dengan ceweknya kearah Utara. Karena terus dikejar, menghindar dari kejaran itu dia masuk Losmen Putra, kebetulan suasananya sepi. ‘’baru beberapa detuik kita masuk Losmen, tiba-tiba muncul Polisi, meminta KTP saya kemudian mengajak saya ikut ke Kantor Polsek RasanaE,’’ akunya.
Saat itu Syafrudin bertahan tidak mau ikut ke Kantor Polsek. Saat ceweknya ditarik paksa dan terjatuh, Syafruddin mengambil kesempatan untuk kabur meninggalkan ceweknya di Losmen itu bersama Polisi. (Anita/Alf)
sangat di sayangkan pendidikan kita tercoreng kembali, sudah banyak di beritakan di media bahwa pendidikan di bima mulai jauh dari asas mendidik.(86)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar