12/10/11

novel "Nika Baronta" Masuk Nominasi festival UBUD 2011


#saveBima_online: Novel sejarah berjudul “Nika Baronta” yang ditulis oleh Alan Malingi berhasil masuk nominasi 15 karya terbaik pada event UBUD Writer and Readers Festival (UWRF) 2011 atau Festival Ubud 2011 di Ubud, Bali. Dalam Novel “Nika Baronta” mengisahkan perjuangan masyarakat Bima pada masa penjajahan Jepang.
Pada Festival Kesusastraan bertaraf internasional itu, cerita tentang penderitaan masyarakat Bima dan peristiwa “Nika Baronta” yang terjadi antara tahun 1942 sampai 1945, banyak didiskusikan oleh para penulis dari 25 negara yang diundang pada kegiatan tersebut.
Alan Malingi, usai Diskusi yang juga dihadiri penulis Best Seller Indonesia Andrea Hirata mengatakan, bahwa ‘Nika Baronta’ (Nikah Berontak) merupakan peristiwa sejarah langka yang terjadi di Bima pada masa itu.  Keinginan Jepang untuk mengirim gadis-gadis Bima-Dompu untuk dipekerjakan di luar daerah sebagai Ian fu ditentang keras oleh Sultan Muhammad Salahuddin dan para pejuang.
“Sebagai trik antisipatif untuk menggagalkan rencana itu, Sultan dan para pejuang mengeluarkan ultimatum untuk menikahkan para gadis secepatnya. Para orang tua sibuk mencarikan jodoh dan menikahkan putri-putrinya sesegera mungkin agar tidak diambil dengan paksa oleh Jepang,” urai Alan Malingi yang juga kontributor Gomong.Com, saat jumpa pers di Media Center UWRF.
Menurut Alan, cerita novel ini berawal dari fase-fase akhir pemerintah Kolonial Belanda di Bima. Kemudian pengambilalihan kekuasaan dari Belanda kepada Kesultanan Bima, dan masuknya Jepang mulai tahun 1942 – 1945.
Tahun-tahun itu, lanjutnya, telah terjadi peristiwa yang memilukan dan menyayat hati masyarakat Mbojo. Penderitaan lahir batin dialami masyarakat Bima-Dompu di bawah kekuasaan Jepang. Romusha, pelecehan seksual, kekerasan, wabah penyakit dan kelaparan menghantui.
“Namun berkat Rahmat Allah SWT, ‘Merah Putih’ pun berkibar di depan Istana Bima yang menandai datangnya ‘angin’ kemerdekaan itu,” tandas Alan usai menjadi pemateri Teknik Penulisan Cerita Rakyat  pada acara Children And Youth Program di Bale Banjar UBUD.
Sebagai novel sejarah, Novel Nika Baronta banyak menguak fakta sejarah, baik yang termuat dalam buku-buku sejarah maupun penuturan langsung dari para pelaku sejarah yang masih hidup. Dan, sebagai karya sastra tentunya permainan imajinasi dari penulis juga memberi warna tersendiri dalam novel setebal 171 halaman yang diterbitkan Genta Press Jogjakarta tahun 2007 itu.
Berapa lama Alan menulis novel itu?
Proses penulisan novel ini berlangsung sekitar tiga tahun, dan Alan Malingi telah melakukan serangkaian wawancara dan penggalian sumber-sumber sejarah. Menurutnya, penulisan novel ini didasari keinginan untuk mengangkat sejarah dan cerita daerah untuk dikenal oleh publik baik di dalam maupun luar negeri.
“Saya merasa bersyukur bisa diundang ke UBUD untuk memperkenalkan karya dan sekaligus mempromosikan Bima lewat sastra,” ucap Alan sebelum mengikuti panel Diskusi Legend And Lores Narrative Inspiring Contenpory Writing (Inspirasi menulis Cerita Rakyat Tradisional) di Left Bank Restaurant UBUD (86)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar