Seorang bocah memacu kudanya di pinggir laut Kota Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kota Bima memiliki festival Kuda yang sudah menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi NTB. Kuda memang dijadikan ikon pariwisata kota ini. Gubernur KH. Zainul Mazdi pernah mengucapkan slogan, "Ingat kuda, ingat Bima. Ingat Bima, ingat kuda.
14/01/12
12/01/12
Keluhan Tentang Rinjani
Keluhan tentang Rinjani sering di keluarkan oleh pendaki asing yang mendaki gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl itu di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka pada umumnya merasa kurang nyaman karena sampah plastik yang tersebar di seputar Danau Segara Anak, kaldera gunung Rinjani, dimana mereka biasanya beristirahat dan menginap. Selain itu juga dikeluhkan dengan banyaknya anjing yang berkeliaran di kawasan itu.
10/01/12
Silsilah Para raja, Sang Bima dalam Mitologi I Lagaligo
Tulisan ini saya muat dalam group Bima Tanahku dan saya muat kembali disini agar bisa terakses lebih luas oleh siapapun yang ingin membacanya.
Membaca beberapa Notes di group ini yaitu:
dua buah artikel tentang perjalanan sejarah Dana Mbojo ada jaman lampau. tulisan itu bercerita tentang asal usul Generasi raja-raja Bima yang dimulai dari kedatangan Sang Bima dst yang dikatakan berkaitan erat dengan pasang surutnya kerajaan majapahit.
Obyek Wisata Andalan Bima _NTB
Penetapan Pulau Lombok dan Sumbawa sebagai tujuan utama pariwisata oleh pemerintah pusat menunjukkan penghargaan dan apresiasi yang cukup besar bagi tumbuh dan berkembangnya sektor pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian di provinsi NTB.
Untuk mendukung upaya ini, Minggu (27/12) Wakil Gubernur Ir. H. Badrul Munir didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB H.M. Nur, SH, MH bersama 28 orang rombongan yang terdiri dari staf ahli dan pewarta media cetak dan TV swasta nasional secara khusus melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bima dengan dua agenda utama yaitu Sosialisasi Visit Lombok Sumbawa 2012 di Ruangan VIP Bandara dan penutupan kejuaraan pacuan kuda tradisional dalam rangka HUT NTB ke-51 di gelanggang pacuan kuda Desa Panda-Palibelo.
Penetapan ini tentu saja memberikan harapan cerah bagi berkembangnya sektor pariwisata dan budaya. Hal ini disebabkan keberagaman etnis yang hidup berdampingan dan pesona alam yang eksotik di pulau Lombok dan Sumbawa merupakan aset pariwisata yang cukup menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang perlu kita jaga kelestariannya.
Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST dalam pemaparannya menggambarkan potensi pariwisata, seni dan budaya kerajaan Bima yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Potensi situs sejarah museum Asi mbojo yang masih berdiri kokoh sebagai lambang yang menjadi saksi pasang surut sejarah Bima menurut Bupati menyimpan koleksi berupa bukti kejayaan kesultanan dan koleksi seni. Disamping itu, Bima memiliki keunikan adat istiadat masyarakat yang bermukim di wilayah pegunungan dan masih bertahan dengan tradisi seperti masyarakat kecamatan Donggo dan Lambitu.
“Wisata bahari juga memiliki potensi luar biasa yang perlu sentuhan untuk dikembangkan baik melalui event pelayaran menggunakan perahu tradisional yang melewati rute pesisir Tambora, Satonda, Gunung Sangeang hingga kawasan laut gilibanta yang memiliki terumbu karang dan biota laut yang sangat bagus. Untuk melestarikan kawasan Gilibanta ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan secara konsisten melakukan pemeliharaan dan pengawasan ekosistem terumbu karang ini”. Urai Bupati
#86
sumber:http://mbojonet.blogspot.com/2012/01/obyek-wisata-andalan-bima-mbojo.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
09/01/12
Langganan:
Postingan (Atom)